Berat |
450 gram
|
Deskripsi | Ukuran All Size P = 132 cm L = 42 cm Bahan Kaos Spandek kombi Tile + Pashmina bahan Tile ( Karet di pinggang Belakang ) Hub. pin bb 29386aa3 |
arie
Kamis, 11 Juni 2015
maxi + pasmina
Kamis, 18 Juli 2013
Gamis arab 210.000


Tsana Shop
Gamis/Abaya arab full bodrel atas bawah n tangan bahan jersey tebal ukuran fit to XL
Harga IDR 210.000
Minat HUB 0823 16878780
PIN BB 269416C9
Gamis/Abaya arab full bodrel atas bawah n tangan bahan jersey tebal ukuran fit to XL
Harga IDR 210.000
Minat HUB 0823 16878780
PIN BB 269416C9
Rabu, 17 Juli 2013
JILBAB KREN

Gamis bahan jersey model overslag dipermanis dengan layer pada bagian rok. Bisa dipakai untuk menyusui.
Ujung lengan manset dengan kancing. Bagian belakang karet.
Model bawahan umbrella/klok lebar
Stok :
Biru turquois L
Ungu Lavender M,L
Toska XL
Spesifikasi size :
M : LD 100 cm, P 140 cm
L : LD 110 cm, P 140 cm
XL : LD 120 cm, P 140cm
Tersedia jilbab instan warna senada dengan gamis
Jilbab L (sepergelangan tangan) : Rp. 95.000
Jilbab XL (sepaha) : Rp. 105.000
Ujung lengan manset dengan kancing. Bagian belakang karet.
Model bawahan umbrella/klok lebar
Stok :
Biru turquois L
Ungu Lavender M,L
Toska XL
Spesifikasi size :
M : LD 100 cm, P 140 cm
L : LD 110 cm, P 140 cm
XL : LD 120 cm, P 140cm
Tersedia jilbab instan warna senada dengan gamis
Jilbab L (sepergelangan tangan) : Rp. 95.000
Jilbab XL (sepaha) : Rp. 105.000
SEWA GAMIS U/ NIKAH


FARA DRESS
Berbahan jersey
dengn d kombinasikan olh brukat d bag dada dan bawah
READY size M dan L
spesifikasi ukuran :
size M lingkar dada 98
size L lingkar dada 102
* pnjng gamis standar 140 cm
BARANG READY STOK
HARGA 350 rb * blm dngn ongkir
*********************************
BERMINAT Hub ULYA RACHMI::
HP 0838 76 94 5802 (axis)
Pin BB 24DE1C37
Whatsapp 089 60 43 98 518 (kartu 3)
FB : Ulya rachmi
Twitter : @bakul_shop
**********************************
GAMIS PESTA


GAMIS RENDA BRUKAT
Gamis berbahan Sapandek Sutera di padukan dengan brukat
Cantik utk d pakai acara2 resmi
Brukat bahan halus
Harga Rp. 250 rb ** belum dngan ongkir**
bisa pesen + Jilbab nya,,,hrga Jilbab nya 100rb
***************************************
BERMINAT Hub ULYA RACHMI::
HP 0838 76 94 5802 (axis)
Pin BB 24DE1C37
Whatsapp 089 60 43 98 518 (kartu 3)
FB : Ulya rachmi
Twitter : @bakul_shop
*****************************************
Gamis berbahan Sapandek Sutera di padukan dengan brukat
Cantik utk d pakai acara2 resmi
Brukat bahan halus
Harga Rp. 250 rb ** belum dngan ongkir**
bisa pesen + Jilbab nya,,,hrga Jilbab nya 100rb
***************************************
BERMINAT Hub ULYA RACHMI::
HP 0838 76 94 5802 (axis)
Pin BB 24DE1C37
Whatsapp 089 60 43 98 518 (kartu 3)
FB : Ulya rachmi
Twitter : @bakul_shop
*****************************************
Iklan Terkait *
Gamis oki 240.000
Gamis Oki Setiana Dewi
(PO 2 Minggu)
Gamis dengan bahan JERSEY
Model opnesel di dada
Klok bagian bawah 150cm
Model bagian tangan berkancing
Model bagian depan berosleting
Pilihan warna ::
Hitam
Marun (sementara bahan kosong)
Dusty pink
Pink fushia
Ungu muda (sementara bahan kosong)
Kuning Kunyit
Size gamis:
M LD 96 cm
L LD 110 cm
XL LD 120 cm
Panjang all size 140 cm
Ukuran jilbab :
L - pjg depan 89, blkg 110
XL - pjg depan 105, blkg 130
Harga ::
Harga GAMIS saja 240rb
1 set gamis + jilbab L = 320.000
1 set gamis + jilbab XL = 350.000
**Harga di atas belun termasuk ONGKIR**
***********




Sabtu, 15 Juni 2013
MENCINTAIMU SAMPAI AKHIR HIDUPKU
Usai sekolah SMA aku binggung menentukanmasa depanku
karena keterbatasan dana orang tua, aku tidak bisa melanjutkan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Aku tak kan mungkin memaksa orang tua harus membiayaiku
sekolah, aku berpikir bagaimana untuk tetap melanjutkan hidupku tanpa
tergantung padaorang tuaku yang punya penghasilan pas-pasan.
Tanteku menyuruhku kursus tata rias kebetulan kursus
itu gratis, aku memutuskan mengambil tawaran itu dan berharap usai dari kursus
itu aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Ternyata untuk kerja disalon
bukanlah kemauanku, karena banyak penyimpangan yang sering kudengar dari
teman-temanku yang bekerja disalon.
Akhirnya aku memutuskan untuk mencari pekerjaan yang
lain. Suatu hari tetanggaku menawarkanku untuk mengurus bayinya kebetulan ibu
itu sibuk bekerja. Tanpa pikir panjang aku menerima tawaran tersebut, hari demi
hari aku belajar menjaga bayi itu sebisa mungkin kulakukan yang terbaik bagi si
bayi.
Kelak suatu hari jika aku telah dianugrahi seorang bayi
paling tidak aku punya pengetahuan sedikit dalam hal mengurus bayi.
Aku tidak
mungkin bekerja hanya mengurus bayi seperti ini, karena punya masa depan
sendiri, kurang lebih 1 tahun menganggur. Aku bertekad melanjutkan sekolahku
namun Allah berkehendak lain, 2 kali pendaftaran mahasiswa baru aku tidak
lulus.
Dengan sedikit kecewa aku menyerah dan tidak mau
melanjutkan sekolah, biarlah pendidikankusampai SMA saja, disamping itu rasa
kecewa sedikit berkurang kerana kekasihku selalu menghiburku. Dia kekasih yang
sangat luar biasa walaupun dia jauh namun dia selalu ada untukku, dikala aku
membutuhkan bantuannya. kak susan banyak cerita tentang kepribadiannya sehingga
walaupun belum bertemu aku banyak tau tentangnya.
Sejak pertama melihatnya aku sudah menaruh hati padanya
, kakaku susan yang mengenalkanku dengannya,
Kami jarang bertemu tapi itu bukan alasan untuk mencari
penggantinya. Awalnya aku bertemu dia dirumahku, kakakku yang mengundangnya
kerumah dengan tujuan menyelesaikan tugas kuliahnya. dia tipe cowok yang sangat
cuek dan simpel, pertama menjalin hubungan dengan tipe orang seperti itu sangat
membosankan, tapi lama kelamaan aku bisa menyesuaikan diri dengan wataknya.
Tak terasa hubungan kami menginjak 2 tahun,. Dia sangat
menyayangikubahkan dia rela kehujanan hanya untuk membawa sebuah oleh-oleh dari
kampungnya hanya untukku.
Aku belajar mengerti dan memahaminya, dia bukanlah anak
manja yang hanya mengandalkan uang orang tuanya,walaupun dia anak bungsu tapi
semangat untuk bekerja sangatlah besar, diam-diam aku mengagumi sikapnya.
Kami
merencanakan ditahun ketiga pacaran, dia berniat menikahiku, selain itu dia
mengajarku agar menjadi cewek mandiri dan tegar yang tidak selalu mengandalkan
kemampuan orang lain, singkat saja namanya Arham.
Selama kami pacaran dia tidak banyak menuntut. kak
susan dan arham sangat akrab.
Setiap kali mereka bertemu, tak lupa mereka selalu
melontarkan sedikit guyonan, agar suasananya tetap hidup dan terasa
menyenangkan. Ibuku merestui hubunganku dengan arham.
Sekitar 2 minggu yang lalu aku dipanggil kerja disebuah
perusahaan, sambil mengumpulkan dana Arham merencanakan agar pernikahan kami
dilakukan secara sederhana.
Ayah selalu bertanya “Din,apa kamu sudah siap menjalani
bahtera rumah tangga bersama Arham diusiamu yang masih muda ini nak ?” dengan
tersenyumaku membalasnya “insya Allah, sudah yah, doakan dinda ya yah agarbisa
menjadi istri dan ibu rumah tangga yang
baik”. Dengan meneteskan air mata “ ayah selalu mendoakan yang terbaik
untukmu nak” sambil memelukku.
Pernikahnku tinggal 1 bulan lagi,aku mempersiapkan
mental untuk menghadapi hari pernikahanku. Arham selalu menelfon ibu,
menanyakan kesiapannya melamarku, rasa bahagia tak bisa kuungkapkan. Tinggal 3
hari lagi waktu bahagia yang selama ini aku
impikan.
Aku tak
menyangka Allah berkendak lain, sewaktu diperjalanan menuju rumahku arham
kecelakaan dan dia segera dilarikan dirumah sakit, dengan hatiku yang hancur
berkeping-keping, tubuhku terjatuh mengingat
Arham. Aku dan keluargaku menuju rumah sakit , setibanya disana kulihat
tubuhnya terbaring diranjang dengan infus tergantung.
Melihat calon ibu mertuaku menanggis dan membacakan
sepotong ayat suci alqur`aan, aku lalu menyalaminya dan ikut menitikan air
mata.
Dokter mengatakan Arham koma, aku memegang
tangannyayang terkulai lemah, kusapu dahinya dengan tanganku “kakak kenapa ini
harus terjadi antara kita, kakak ingat tidak waktu kakak mengajarku di taman
meyakinkanku agar aku tetap bertahan dan kami saling mencinta”.
Kak susan hanya diam melihat kami berdua, “tante, malam
ini biarkan aku yang menjaga Arham ya?, calon mertuaku berdiri dan mengelus
pundakku “baiklah nak, tante pulang dulu” kak dodi mengantar ibunya pulang. Kak
susan mengkwatirkanku “Din, kamu mau ditemani atau sendiri untuk menjaga Arham
?”.
Aku menarik tangan kak susan, “kakak sebaiknya temani
aku disini”,
“baiklah sayang”.
Sementara ibu
dan ayahku pulang kerumah, “Din, susan ayah dan ibu pulang dulu ya, sabar ya
nak”. Aku hanya mengangguk.
Pagi itu dokter menemuiku, “apa kalian keluarga saudara
Arham??” aku masih memeluk tubuh Arham, tiba-tiba kak susan bangkit dari
kursinya “ia dok, ada apa?”
Dokter itu menjelaskan bahwa kemungkinan Arham lumpuh
akibat kecelakaan itu, mendengar penjelasan itu aku sok mendengarnya.
Sudah 2 hari Arham koma, aku tak bisa meninggalkan
Arham dirumah sakit. Ibu Arham selalu datang membawa makanan untukku, ibunya
sangat menyayangiku aku dianggap sebagai anaknya sendiri,
Tak terasa kurang lebih 1 minggu arham koma, aku sedih
melihat keadaan kekasihku yang lemas, kupegang tangannya “ Ya Allah
selamatkanlah Arham dari musibah ini “, dengan izin Allah tiba-tiba tangan
Arham bergerak, aku melepaskan tangannya dan segera kutatap wajahnya, “sayang ini
aku dinda, apa kau baik-baik saja?” dia menatapku penuh kebingungan lalu aku
jelaskan semua yang terjadi. Aku segera memanggil ibunya dan kak susan untuk
memberitahukan bahwa Arham sudah sadar, Arham ingin duduk dan mengambil segelas
air, kubantu dia mengambil air minum.
“kenapa kakiku terasa kaku din, ada apa ini??” aku
hanya terdiam dan tak bisa berkata apa-apa, sampai dia menyadari bahwa kakinya
lumpuh.
Dilemparkannya
semua guling dan bantal lalu menangis, aku tak bisa menahan air mataku.
Kupeluk dia dan mencoba menenangkan perasaannya.
Tak terasa waktu dhuhurpun tiba, pelayan rumah sakit
mengantarkan makanan untuk pasiennya, aku menyuapinya melihat dia yang sedang
tidak stabil.
“Ya Allah kuatkanlah hati kami, buatlah dia tetap kuat
dalam menghadapi cobaan ini”, tiba-tiba mama dan papa datang membawakan pakaian
ganti untukku.
“nak bagaimana keadaanmu sekarang? Apa dinda menjagamu
dengan baik” dengan senyuman menawan ia menjawab “ia tante, dinda menjagaku
sebaik mungkin, tante kak susan mana?”, mama menjelaskan bahwa kak susan tidak
ikut menjenguk karena sedang banyak tugas kuliahnya.
Setelah
2 minggu dirumah sakit, Arham diboyong kerumah sambil melakukan terapi, tiap
pagi aku selalu menemaninya untuk belajar jalan dengan tongkat walaupun hanya
beberapa langkah, aku selalu menghabiskan wakuku bersamanya.
Dia selalu menenangkan hatiku, dia adalah lelaki tegar
yang pernah kukenal.
“Din, kalo aku sudah sembuhkita menikah ya?”
Kujewer
telinganya “ia janji, jangan jangan keluyuran lagi kalo sudah sembuh”. Ibunya
memanggilku kedalam ternyata dia memberiku sebuah cincin pernikahannya,
Aku terharu menerima pemberiannya, kusuruh Arham
memakaikannya dijariku, “Din kau terlihat cantik dengan cincin itu” kupeluk
Arham dan mencium keningnya.
Aku bahagia memiliki seorang kekasih sepertinya,
“terimakasih tuhan, Engkau telah menganugerahi dia untukku” dengan berpamitan
pulang, ku kecup keningnya
“sayang aku
harus segera pulang karena hari telah sore, aku mencintaimu”. Tanganku
ditariknya “hati-hati dijalan yah”.
Kak susan, ibu dan ayah
menanyakan perkembangan kabar Arham, “dia bai-baik saja”
Aku menuju kamar dan langsung tidur, begitu terus
keseharianku membantu Arham agar cepat sembuh.
Suatu hari aku melihat seorang gadis mencium Arham, Arham langsung
menepis tubuh wanita itu, aku hanya terdiam dan menangis “siapa gadis itu?”,
ibunya menghampiriku “hayo, lagi ngeliatin apa Din,” segera kuhapus air mataku
“ tidak liat apa-apa kok tante, ini aku kelilipan” sambil merangkulku dan
menyuruhku masuk rumah.
Arham menarik tanganku “ kenalkan ini vera teman
lamaku”, kami saling berkenalan.
Arham menjelaskan semuanya tentang vera, ternyata dia
adalah mantannya yang kuliah di Amerika, dia bekerja diperusahaan ayahnya.
Orangnya sangat rama, walaupun demikian aku masih saja tetap cemburu, Akhirnya
vera pulang.
“awas, kalo ketahuan selingkuh dengan vera, kucambuk
kakimu” dengan tertawa terbahak-bahak “mana mungkinlah dinda “. Dia meyakinkan
bahwa cintanya tak akan terbagi.
Setelah cuti 2 bulan, aku kembali bekerja dan waktuku
bersama Arham sangat sedikit, tapi sebisa mungkin kuselipkan kesempatan untuk
menjenguknya, vera semakin sering mengunjungi Arham dan itu membuat perasaanku
meledak-ledak, kondisi Arham semakin membaik.
Arham merencanakan 3 bulan lagi pernikahanku dengannya
akan digelar, semua sudah dipersiapkannya, vera selalu membuatku cemburu, jika
aku tak menghargai keluarga Arham telah lama kugampar dan ku usir dia dari
kehidupan arham.
Namun itu hanya membuat masalah bagiku, undangan
kamipun mulai tersebar.
Pernikahan ku tinggal menghitung minggu, aku tak sabar
menanti hari bahagia itu.
Suatu
malam , firasatku tidak enak dan selalu terpikirkan oleh arham, aku gelisah tak
bisa menutup mata, segera kuraih Handphoneku untuk menelfonnyanamun nomornya
selalu dirijek. Keesokan paginya aku mendatangi rumah arham, ibunya menangis
memelukku, aku binggung apa yang terjadi?, dan dirumah itu sangat ramaiada
vera, ibunya dan kakak-kakaknya.
Perasaanku mulai tidak enak, seperti ada sesuatu yang
terjadi.
“ada apa ini tante, apa yang terjadi dengan arham??”
mereka diam seribu bahasa, akhirnya kamipun duduk dikarpet, ibunya memelukku
dengan erat “maafkan arhamnak, pernikahan kalian dibatalkan”. Aku semakin
binggung dan tak mengerti, aku mengira arham kecelakaan.
Segera kulari kekamar arham mencarinya, kutemukan ia
sedang duduk terdiam “sayang, kenapa pernikahan ini dibatalkan??” dia masih
saja terdiam,
Lalu vera mengikutiku kekamar arham, “Kau tau din, aku
hamil 2 bulan, itu anak arham”,
Aku tak bisa berkata apa-apa, tubuhku lemah tak
berdaya, “apa betul yang dikatakan vera?” dengan histeris berulang-ulang aku
bertanya “jawab arham,jawab.....”
Dia hanya mengangguk, dengan wajah penuh rasa bersalah.
Segera kutampar wajahnya dan berlari keluar, aku tak
sangup menerima menerima kenyataan itu. Kurebahkan diriku ketembok dan menangis
sekencang-kencangnya, arham segera mengikutiku dan berkata dan berkata
“maaflkan aku din, sungguh aku tak bermaksud menyakitimu”, aku teriak dengan
suara agak kasar “diam, pergi dari hadapanku, tinggalkan aku sendiri” setelah
30 menit duduk, aku berpamitan pulang.
Setelah
2 hari, sejak mendengar semua yang terjadi aku sakit dan selalu mengeluarkan
darah dari hidung, rambutku kian hari kian berguguran seperti daun yang terkena
terik matahari tanpa sadar aku pingsan. Keluargaku membawaku kerumah sakit
ternyata dokter menyebutkan bahwa aku terkena penyakit kanker otak, aku kaget
mendengar jawaban itu.
Keluargaku sudah mengetahui apa yang terjadi padaku,
mereka ikut sedih dan memberiku semangat
hidup.
Sejak mengetahui
arham bukan untukku, kami kehilangan komunikasi.
Besok adalah pernikahan arham dan veraakan
dilaksanakan, diruang rumah sakit aku hanya bisa menatap dinding-dinding yang
membisu menyaksikan isak tangisku.
Tapi aku bangga terhadap arham, dia berani
mempertangungjawabkan perbuatannya.
Kuberitahu keluargaku agar tidak sekali-kali memberi
kabar tentang keadaanku kepada arham walaupun sedikit.
Jauh dilubuk
hatiku yang paling dalam aku belum bisa merelakan arham bersama vera...
Tapi apalah daya jika keadaan tak memihak kepadaku....aku
bisa merasakan betapa kami sama2 merindu, Ya Allah percepatlah ajalku agar aku
tak merasakan sakit yang begitu menyiksa batinku. Sampai kapanpun dirimu tak
kan terganti oleh orang lain....
“ingatkah dirimu
Arham, saat aku bertengkar dengan kak susan kau membujukku untuk pulang
kerumah, pelukanmu begitu tulus “
Sebelum kita
berjanji untuk menikah, banyak harapan
tersimpan dibotol yang kita tanam dibawah pohon alpukat belakang
rumahku.... apakah aku salah tak merelakanmu hidup bahagia bersama vera, , ,
kau tersenyum bahagia dengannya dan akan dipanggil ayah...
Aku tak bisa hidup berlama- lama menyaksikan semua itu.
Maafkan aku, tak bisa memberikan yang terbaik
untukmu,,,
Aku kehilangan hatiku yang telah kupupuk beberapa tahun
bersamamu,,,
Allah sangat menyayangiku, Dia memberiku penyakit ini
agar aku tak berlama-lama memendam luka yang harus menyaksikan dirimu
tersenyum.................
“Sampai kapanpun aku kan tetap menyayangimu Arham,, aku
bahagia menyimpan namamu dihatiku, , , Allah mengerti apa yang menjadi pilihan
terbaik untukku agar aku tak merasakan sakit yang begitu lama. . . . jika aku merindukan sentuhanmu, aku hanya
bisa merasakan lewat mimpi yang membawaku bertemu dirimu, entah kau
merasakannya atau tidak??
Allah jika engkau tak mempertemukanku dengannya di
dunia, izinkan kami bertemu di akhirat Ya Allah, ampunilah kesalahannya di masa
lalu... tuntunlah dirinya
Agar akhlaknya terpelihara ya Allah”. Arham love you
forever.
Adiku memang tak pernah cerita apa
– apa, aku mendapatkan sepucuk surat ketika membersihkan kamarnya, ia
meninggalkan kami untuk selama lamanya,
Maafkan kakak ver, yang tak pernah tau apa yang kau
rasakan, ternyata cintamu begitu dalam kepada Arham, kakak kira kau terlihat
seperti wanita tegar dan sudah mengikhlaskan arham berjodoh dengan orang
lain...
Langganan:
Postingan (Atom)