Kamis, 11 Juni 2015

maxi + pasmina

Berat
450 gram
DeskripsiUkuran All Size

P = 132 cm
L = 42 cm

Bahan Kaos Spandek kombi Tile + Pashmina bahan Tile ( Karet di pinggang Belakang )


Hub. pin bb 29386aa3

Kamis, 18 Juli 2013

Gamis arab 210.000

Gamis / Abaya Arab

Gamis / Abaya Arab


Tsana Shop

Gamis/Abaya arab full bodrel atas bawah n tangan bahan jersey tebal ukuran fit to XL
Harga IDR 210.000

Minat HUB 0823 16878780
PIN BB 269416C9


Rabu, 17 Juli 2013

JILBAB KREN

Gamis Jersey Overslag

Gamis bahan jersey model overslag dipermanis dengan layer pada bagian rok. Bisa dipakai untuk menyusui.
Ujung lengan manset dengan kancing. Bagian belakang karet.
Model bawahan umbrella/klok lebar

Stok :
Biru turquois L
Ungu Lavender M,L
Toska XL

Spesifikasi size :
M : LD 100 cm, P 140 cm
L : LD 110 cm, P 140 cm
XL : LD 120 cm, P 140cm

Tersedia jilbab instan warna senada dengan gamis
Jilbab L (sepergelangan tangan) : Rp. 95.000
Jilbab XL (sepaha) : Rp. 105.000


SEWA GAMIS U/ NIKAH

Farah Dress

Farah Dress


 FARA DRESS

Berbahan jersey
dengn d kombinasikan olh brukat d bag dada dan bawah

READY size M dan L
spesifikasi ukuran :
size M lingkar dada 98
size L lingkar dada 102
* pnjng gamis standar 140 cm


BARANG READY STOK

HARGA 350 rb * blm dngn ongkir

*********************************
BERMINAT Hub ULYA RACHMI::
HP 0838 76 94 5802 (axis)
Pin BB 24DE1C37
Whatsapp 089 60 43 98 518 (kartu 3)
FB : Ulya rachmi
Twitter : @bakul_shop
**********************************


GAMIS PESTA

Gamis Pesta

Gamis Pesta

GAMIS RENDA BRUKAT

Gamis berbahan Sapandek Sutera di padukan dengan brukat
Cantik utk d pakai acara2 resmi
Brukat bahan halus

Harga Rp. 250 rb ** belum dngan ongkir**
bisa pesen + Jilbab nya,,,hrga Jilbab nya 100rb


***************************************
BERMINAT Hub ULYA RACHMI::
HP 0838 76 94 5802 (axis)
Pin BB 24DE1C37
Whatsapp 089 60 43 98 518 (kartu 3)
FB : Ulya rachmi
Twitter : @bakul_shop
*****************************************

Iklan Terkait *





Gamis oki 240.000


 Gamis Oki Setiana Dewi

(PO 2 Minggu)

Gamis dengan bahan JERSEY
Model opnesel di dada
Klok bagian bawah 150cm
Model bagian tangan berkancing
Model bagian depan berosleting

Pilihan warna ::
Hitam 
Marun (sementara bahan kosong)
Dusty pink
Pink fushia
Ungu muda (sementara bahan kosong)
Kuning Kunyit

Size gamis:
M LD 96 cm
L LD 110 cm
XL LD 120 cm
Panjang all size 140 cm

Ukuran jilbab :
L - pjg depan 89, blkg 110
XL - pjg depan 105, blkg 130

Harga ::
Harga GAMIS saja 240rb
1 set gamis + jilbab L = 320.000
1 set gamis + jilbab XL = 350.000

**Harga di atas belun termasuk ONGKIR**


***********
Gamis Jersey


Gamis Oki Setiana Dewi

Gamis Jersey

Gamis Oki Setiana Dewi

Sabtu, 15 Juni 2013

MENCINTAIMU SAMPAI AKHIR HIDUPKU

                      


         Usai sekolah SMA aku binggung menentukanmasa depanku karena keterbatasan dana orang tua, aku tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Aku tak kan mungkin memaksa orang tua harus membiayaiku sekolah, aku berpikir bagaimana untuk tetap melanjutkan hidupku tanpa tergantung padaorang tuaku yang punya penghasilan pas-pasan.
Tanteku menyuruhku kursus tata rias kebetulan kursus itu gratis, aku memutuskan mengambil tawaran itu dan berharap usai dari kursus itu aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Ternyata untuk kerja disalon bukanlah kemauanku, karena banyak penyimpangan yang sering kudengar dari teman-temanku yang bekerja disalon.
Akhirnya aku memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lain. Suatu hari tetanggaku menawarkanku untuk mengurus bayinya kebetulan ibu itu sibuk bekerja. Tanpa pikir panjang aku menerima tawaran tersebut, hari demi hari aku belajar menjaga bayi itu sebisa mungkin kulakukan yang terbaik bagi si bayi.
Kelak suatu hari jika aku telah dianugrahi seorang bayi paling tidak aku punya pengetahuan sedikit dalam hal mengurus bayi.
        Aku tidak mungkin bekerja hanya mengurus bayi seperti ini, karena punya masa depan sendiri, kurang lebih 1 tahun menganggur. Aku bertekad melanjutkan sekolahku namun Allah berkehendak lain, 2 kali pendaftaran mahasiswa baru aku tidak lulus.
Dengan sedikit kecewa aku menyerah dan tidak mau melanjutkan sekolah, biarlah pendidikankusampai SMA saja, disamping itu rasa kecewa sedikit berkurang kerana kekasihku selalu menghiburku. Dia kekasih yang sangat luar biasa walaupun dia jauh namun dia selalu ada untukku, dikala aku membutuhkan bantuannya. kak susan banyak cerita tentang kepribadiannya sehingga walaupun belum bertemu aku banyak tau tentangnya.
Sejak pertama melihatnya aku sudah menaruh hati padanya , kakaku susan yang mengenalkanku dengannya, 
Kami jarang bertemu tapi itu bukan alasan untuk mencari penggantinya. Awalnya aku bertemu dia dirumahku, kakakku yang mengundangnya kerumah dengan tujuan menyelesaikan tugas kuliahnya. dia tipe cowok yang sangat cuek dan simpel, pertama menjalin hubungan dengan tipe orang seperti itu sangat membosankan, tapi lama kelamaan aku bisa menyesuaikan diri dengan wataknya.
Tak terasa hubungan kami menginjak 2 tahun,. Dia sangat menyayangikubahkan dia rela kehujanan hanya untuk membawa sebuah oleh-oleh dari kampungnya hanya untukku.
Aku belajar mengerti dan memahaminya, dia bukanlah anak manja yang hanya mengandalkan uang orang tuanya,walaupun dia anak bungsu tapi semangat untuk bekerja sangatlah besar, diam-diam aku mengagumi sikapnya.
         Kami merencanakan ditahun ketiga pacaran, dia berniat menikahiku, selain itu dia mengajarku agar menjadi cewek mandiri dan tegar yang tidak selalu mengandalkan kemampuan orang lain, singkat saja namanya Arham.
Selama kami pacaran dia tidak banyak menuntut. kak susan dan arham sangat akrab.
Setiap kali mereka bertemu, tak lupa mereka selalu melontarkan sedikit guyonan, agar suasananya tetap hidup dan terasa menyenangkan. Ibuku merestui hubunganku dengan arham.
Sekitar 2 minggu yang lalu aku dipanggil kerja disebuah perusahaan, sambil mengumpulkan dana Arham merencanakan agar pernikahan kami dilakukan secara sederhana.
Ayah selalu bertanya “Din,apa kamu sudah siap menjalani bahtera rumah tangga bersama Arham diusiamu yang masih muda ini nak ?” dengan tersenyumaku membalasnya “insya Allah, sudah yah, doakan dinda ya yah agarbisa menjadi istri dan ibu rumah tangga yang  baik”. Dengan meneteskan air mata “ ayah selalu mendoakan yang terbaik untukmu nak” sambil memelukku.
Pernikahnku tinggal 1 bulan lagi,aku mempersiapkan mental untuk menghadapi hari pernikahanku. Arham selalu menelfon ibu, menanyakan kesiapannya melamarku, rasa bahagia tak bisa kuungkapkan. Tinggal 3 hari lagi waktu bahagia yang selama ini aku  impikan.
          Aku tak menyangka Allah berkendak lain, sewaktu diperjalanan menuju rumahku arham kecelakaan dan dia segera dilarikan dirumah sakit, dengan hatiku yang hancur berkeping-keping, tubuhku terjatuh  mengingat Arham. Aku dan keluargaku menuju rumah sakit , setibanya disana kulihat tubuhnya terbaring diranjang dengan infus tergantung.
Melihat calon ibu mertuaku menanggis dan membacakan sepotong ayat suci alqur`aan, aku lalu menyalaminya dan ikut menitikan air mata.
Dokter mengatakan Arham koma, aku memegang tangannyayang terkulai lemah, kusapu dahinya dengan tanganku “kakak kenapa ini harus terjadi antara kita, kakak ingat tidak waktu kakak mengajarku di taman meyakinkanku agar aku tetap bertahan dan kami saling mencinta”.
Kak susan hanya diam melihat kami berdua, “tante, malam ini biarkan aku yang menjaga Arham ya?, calon mertuaku berdiri dan mengelus pundakku “baiklah nak, tante pulang dulu” kak dodi mengantar ibunya pulang. Kak susan mengkwatirkanku “Din, kamu mau ditemani atau sendiri untuk menjaga Arham ?”.
Aku menarik tangan kak susan, “kakak sebaiknya temani aku disini”,
“baiklah sayang”.
       Sementara ibu dan ayahku pulang kerumah, “Din, susan ayah dan ibu pulang dulu ya, sabar ya nak”. Aku hanya mengangguk.
Pagi itu dokter menemuiku, “apa kalian keluarga saudara Arham??” aku masih memeluk tubuh Arham, tiba-tiba kak susan bangkit dari kursinya “ia dok, ada apa?”
Dokter itu menjelaskan bahwa kemungkinan Arham lumpuh akibat kecelakaan itu, mendengar penjelasan itu aku sok mendengarnya.
Sudah 2 hari Arham koma, aku tak bisa meninggalkan Arham dirumah sakit. Ibu Arham selalu datang membawa makanan untukku, ibunya sangat menyayangiku aku dianggap sebagai anaknya sendiri,
Tak terasa kurang lebih 1 minggu arham koma, aku sedih melihat keadaan kekasihku yang lemas, kupegang tangannya “ Ya Allah selamatkanlah Arham dari musibah ini “, dengan izin Allah tiba-tiba tangan Arham bergerak, aku melepaskan tangannya dan segera kutatap wajahnya, “sayang ini aku dinda, apa kau baik-baik saja?” dia menatapku penuh kebingungan lalu aku jelaskan semua yang terjadi. Aku segera memanggil ibunya dan kak susan untuk memberitahukan bahwa Arham sudah sadar, Arham ingin duduk dan mengambil segelas air, kubantu dia mengambil air minum.
“kenapa kakiku terasa kaku din, ada apa ini??” aku hanya terdiam dan tak bisa berkata apa-apa, sampai dia menyadari bahwa kakinya lumpuh.
 Dilemparkannya semua guling dan bantal lalu menangis, aku tak bisa menahan air mataku.
Kupeluk dia dan mencoba menenangkan perasaannya.
Tak terasa waktu dhuhurpun tiba, pelayan rumah sakit mengantarkan makanan untuk pasiennya, aku menyuapinya melihat dia yang sedang tidak stabil.
“Ya Allah kuatkanlah hati kami, buatlah dia tetap kuat dalam menghadapi cobaan ini”, tiba-tiba mama dan papa datang membawakan pakaian ganti untukku.
“nak bagaimana keadaanmu sekarang? Apa dinda menjagamu dengan baik” dengan senyuman menawan ia menjawab “ia tante, dinda menjagaku sebaik mungkin, tante kak susan mana?”, mama menjelaskan bahwa kak susan tidak ikut menjenguk karena sedang banyak tugas kuliahnya.
         Setelah 2 minggu dirumah sakit, Arham diboyong kerumah sambil melakukan terapi, tiap pagi aku selalu menemaninya untuk belajar jalan dengan tongkat walaupun hanya beberapa langkah, aku selalu menghabiskan wakuku bersamanya.
Dia selalu menenangkan hatiku, dia adalah lelaki tegar yang pernah kukenal.
“Din, kalo aku sudah sembuhkita menikah ya?”
 Kujewer telinganya “ia janji, jangan jangan keluyuran lagi kalo sudah sembuh”. Ibunya memanggilku kedalam ternyata dia memberiku sebuah cincin pernikahannya,
Aku terharu menerima pemberiannya, kusuruh Arham memakaikannya dijariku, “Din kau terlihat cantik dengan cincin itu” kupeluk Arham dan mencium keningnya.
Aku bahagia memiliki seorang kekasih sepertinya, “terimakasih tuhan, Engkau telah menganugerahi dia untukku” dengan berpamitan pulang, ku kecup keningnya
 “sayang aku harus segera pulang karena hari telah sore, aku mencintaimu”. Tanganku ditariknya “hati-hati dijalan yah”.
Kak susan, ibu dan ayah  menanyakan perkembangan kabar Arham, “dia bai-baik saja”
Aku menuju kamar dan langsung tidur, begitu terus keseharianku membantu Arham agar cepat sembuh.
                Suatu hari aku melihat seorang gadis mencium Arham, Arham langsung menepis tubuh wanita itu, aku hanya terdiam dan menangis “siapa gadis itu?”, ibunya menghampiriku “hayo, lagi ngeliatin apa Din,” segera kuhapus air mataku “ tidak liat apa-apa kok tante, ini aku kelilipan” sambil merangkulku dan menyuruhku masuk rumah.
Arham menarik tanganku “ kenalkan ini vera teman lamaku”, kami saling berkenalan.
Arham menjelaskan semuanya tentang vera, ternyata dia adalah mantannya yang kuliah di Amerika, dia bekerja diperusahaan ayahnya. Orangnya sangat rama, walaupun demikian aku masih saja tetap cemburu, Akhirnya vera pulang.
“awas, kalo ketahuan selingkuh dengan vera, kucambuk kakimu” dengan tertawa terbahak-bahak “mana mungkinlah dinda “. Dia meyakinkan bahwa cintanya tak akan terbagi.
Setelah cuti 2 bulan, aku kembali bekerja dan waktuku bersama Arham sangat sedikit, tapi sebisa mungkin kuselipkan kesempatan untuk menjenguknya, vera semakin sering mengunjungi Arham dan itu membuat perasaanku meledak-ledak, kondisi Arham semakin membaik.
Arham merencanakan 3 bulan lagi pernikahanku dengannya akan digelar, semua sudah dipersiapkannya, vera selalu membuatku cemburu, jika aku tak menghargai keluarga Arham telah lama kugampar dan ku usir dia dari kehidupan arham.
Namun itu hanya membuat masalah bagiku, undangan kamipun mulai tersebar.
Pernikahan ku tinggal menghitung minggu, aku tak sabar menanti hari bahagia itu.

         Suatu malam , firasatku tidak enak dan selalu terpikirkan oleh arham, aku gelisah tak bisa menutup mata, segera kuraih Handphoneku untuk menelfonnyanamun nomornya selalu dirijek. Keesokan paginya aku mendatangi rumah arham, ibunya menangis memelukku, aku binggung apa yang terjadi?, dan dirumah itu sangat ramaiada vera, ibunya dan kakak-kakaknya.
Perasaanku mulai tidak enak, seperti ada sesuatu yang terjadi.
“ada apa ini tante, apa yang terjadi dengan arham??” mereka diam seribu bahasa, akhirnya kamipun duduk dikarpet, ibunya memelukku dengan erat “maafkan arhamnak, pernikahan kalian dibatalkan”. Aku semakin binggung dan tak mengerti, aku mengira arham kecelakaan.
Segera kulari kekamar arham mencarinya, kutemukan ia sedang duduk terdiam “sayang, kenapa pernikahan ini dibatalkan??” dia masih saja terdiam,
Lalu vera mengikutiku kekamar arham, “Kau tau din, aku hamil 2 bulan, itu anak arham”,
Aku tak bisa berkata apa-apa, tubuhku lemah tak berdaya, “apa betul yang dikatakan vera?” dengan histeris berulang-ulang aku bertanya “jawab arham,jawab.....”
Dia hanya mengangguk, dengan wajah penuh rasa bersalah.
Segera kutampar wajahnya dan berlari keluar, aku tak sangup menerima menerima kenyataan itu. Kurebahkan diriku ketembok dan menangis sekencang-kencangnya, arham segera mengikutiku dan berkata dan berkata “maaflkan aku din, sungguh aku tak bermaksud menyakitimu”, aku teriak dengan suara agak kasar “diam, pergi dari hadapanku, tinggalkan aku sendiri” setelah 30 menit duduk, aku berpamitan pulang.
          Setelah 2 hari, sejak mendengar semua yang terjadi aku sakit dan selalu mengeluarkan darah dari hidung, rambutku kian hari kian berguguran seperti daun yang terkena terik matahari tanpa sadar aku pingsan. Keluargaku membawaku kerumah sakit ternyata dokter menyebutkan bahwa aku terkena penyakit kanker otak, aku kaget mendengar jawaban itu.
Keluargaku sudah mengetahui apa yang terjadi padaku, mereka ikut sedih  dan memberiku semangat hidup.
Sejak mengetahui  arham bukan untukku, kami kehilangan komunikasi.
Besok adalah pernikahan arham dan veraakan dilaksanakan, diruang rumah sakit aku hanya bisa menatap dinding-dinding yang membisu menyaksikan isak tangisku.
Tapi aku bangga terhadap arham, dia berani mempertangungjawabkan perbuatannya.
Kuberitahu keluargaku agar tidak sekali-kali memberi kabar tentang keadaanku kepada arham walaupun sedikit.

     Jauh dilubuk hatiku yang paling dalam aku belum bisa merelakan arham bersama vera...
Tapi apalah daya jika keadaan tak memihak kepadaku....aku bisa merasakan betapa kami sama2 merindu, Ya Allah percepatlah ajalku agar aku tak merasakan sakit yang begitu menyiksa batinku. Sampai kapanpun dirimu tak kan terganti oleh orang lain....

 “ingatkah dirimu Arham, saat aku bertengkar dengan kak susan kau membujukku untuk pulang kerumah, pelukanmu begitu tulus “
 Sebelum kita berjanji untuk menikah, banyak harapan  tersimpan dibotol yang kita tanam dibawah pohon alpukat belakang rumahku.... apakah aku salah tak merelakanmu hidup bahagia bersama vera, , , kau tersenyum bahagia dengannya dan akan dipanggil ayah...
Aku tak bisa hidup berlama- lama menyaksikan semua itu.
Maafkan aku, tak bisa memberikan yang terbaik untukmu,,,
Aku kehilangan hatiku yang telah kupupuk beberapa tahun bersamamu,,,
Allah sangat menyayangiku, Dia memberiku penyakit ini agar aku tak berlama-lama memendam luka yang harus menyaksikan dirimu tersenyum.................
“Sampai kapanpun aku kan tetap menyayangimu Arham,, aku bahagia menyimpan namamu dihatiku, , , Allah mengerti apa yang menjadi pilihan terbaik untukku agar aku tak merasakan sakit yang begitu lama. . . .  jika aku merindukan sentuhanmu, aku hanya bisa merasakan lewat mimpi yang membawaku bertemu dirimu, entah kau merasakannya atau tidak??
Allah jika engkau tak mempertemukanku dengannya di dunia, izinkan kami bertemu di akhirat Ya Allah, ampunilah kesalahannya di masa lalu... tuntunlah dirinya
Agar akhlaknya terpelihara ya Allah”. Arham love you forever.
                  Adiku memang tak pernah cerita apa – apa, aku mendapatkan sepucuk surat ketika membersihkan kamarnya, ia meninggalkan kami untuk selama lamanya,
Maafkan kakak ver, yang tak pernah tau apa yang kau rasakan, ternyata cintamu begitu dalam kepada Arham, kakak kira kau terlihat seperti wanita tegar dan sudah mengikhlaskan arham berjodoh dengan orang lain...